Insiden Penembakan Pangeran Arab Saudi, Menggemparkan Keluarga Kerajaan

Warta Nasional - Sejumlah media dalam beberapa hari ini gempar memberikan berita soal laporan yang terdengar bunyi tembakan yang berlokasi di luar istana Arab Saudi dan di duga Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) yang di tembak oleh orang tak dikenal dan mengalami cedera. Laporan tersebut resmi menyebutkan bahwa petugas keamanan telah menembak jatuh sebuah pesawat nirawak (drone) di luar istana, MBS diketahui belakangan ini tidak pernah muncul di muka publik dan hal tersebut menimbulkan banyak sekali spekulasi dari berbagai kalangan.

Pangeran Saudi yang saat ini tinggal di pengasingan di Jerman, Khalid bin Farhan (KBF), belum lama ini telah mengungkapkan insiden tersebut boleh saja menjadi bentuk protes terhadap sepat terjang MB dengan kebijakan yang telah ia buat.

"Saya sendiri secara pribadi sangat tidak mempercayai tentang hal insiden tersebut yang hanya karena masalah drone. Meskin hal tersebut bukan sebagai upaya untuk menggulingkan MBS paling tidak peristiwa tersebut sebagai bentuk protes terhadap dia," ujar KBF.

Karena insiden tersebut KBF juga mengungkapkan seperti apa hubungan diantara para pangeran-pangeran Saudi di dalam kerajaan yang terkenal dengan kehidupan yang cukup tertutup dari dunia publik.

Baca : 10 Kesalahan Penyebab Kekalahan di Judi Betting Online

Dakan wawancara dengan Middle East Eye, KBF juga mengatakan tindakan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman yang menahan sejumlah pangeran atas tuduhan korupsi di beberapa waktu yang lalu yang membuat keluarga kerajaan merasa malu. Kejadian tersebut sangat mengejutkan. Keluarga kerajaan yang kini merasa sangat terhina di hadapan rakyat Saudi.

Penahanan sejumlah pangeran tersebut, kata KBF telah menimbulkan trauma yang sangat mendalam bagi keluarga kerajaan. Hal tersebut telah menggambarkan sudah terjadinya hal sesuatu yang belum diketahui dengan jelas.

"Hal pertama mereka khawatir soal masa depan mereka sebagai keluarga yang berdarah biru yang berkuasa di Arab Saudi. Hal kedua, mereka sangat tidak senang dengan kebijakan yang membuat mereka ditahan dan menyebutkan perlakuan tersebut sangat tidak masuk akal, memalukan dan bodoh."

Mereka sangat cemas akan masa depan kerajaan itu, diri mereka sendiri dan keturunan mereka.

"Menurut pendapat saya, seandainya Raja Salman tersebut dalam keadaan sehat, tentu saja kondisinya tidak akan sampai ke tahap seperti ini. Disaat ketika ada kebijakan baru di Saudi, kita juga melihat Raja Salman absen dari sorotan publik atau dunia politik di Saudi," katanya.